KALIANDA – Penyelesaian pembangunan Tugu Pancasila yang berlokasi di Jalan Trans Sumatera tepatnya pertigaan memasuki pusat Kota Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel) terus dikebut.
Mengingat, Bupati Lamsel H Nanang Ermanto menargetkan pembangunan Tugu Pancasila dan bundaran air mancur ini rampung sebelum gelaran acara Jumbara dilaksanakan. Sebab, Kalianda menjadi tuan rumah dalam kegiatan bergengsi tersebut.
Hingga saat ini, progres pembangunan tengah masuki tahap finishing. Dimana, pada proses ini sangat diperlukan kehati-hatian. Utamanya dalam pemberian warna dan bentuk pancasila maupun logo Khagom Mufakat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat, M Darmawan mengatakan, pembangunan tugu pancasila disertai bundaran air mancur dihiasi dengan logo Kabupaten Lampung Selatan berjuluk bumi Khagom Mufakat itu tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan.
Selain butuh rancangan dan pembiayaan, pembuatan logo Kabupaten Lampung Selatan dengan ukuran cukup besar tidak mudah dalam pembuatannya. Tentunya, perlu kehatiaan-hatian yang merujuk pada peraturan Daerah (Perda) nomor 23 tahun 2011 tentang bentuk, warna dan lambang. Selain itu, perlu adanya pengetesan seperti pembuatan air mancur diatasnya terdapat logo tersebut.
“Pembangunan Tugu Pancasila tersebut sangat tepat. Hal ini, lebih memperkenalkan Kabupaten Lampung Selatan dikhalayak masyarakat luas yang mana lokasi tersebut dilalui hilir mudik kendaraan lokal maupun luar daerah,” Kata Darmawan kepada wartawan, Rabu (14/6/2023).
Menurut Darmawan, dilokasi tugu pancasila ini juga, sudah mulai dijadikan masyarakat yang notabene generasi milenial sebagai tempat selfie maupun tempat berkumpul (tongkrongan, red).
“Dalam segi ekonomi, para pelaku UKM juga diuntungkan. Serta dari segi pariwisata, lebih memperkenalkan lagi Kabupaten Lampung Selatan,” ungkap Darmawan.
Saat ditanyakan mengenai logo Kabupaten Lampung Selatan soal bentuk, warna maupun lambang mengacu pada perda nomor 23 tahun 2011. Mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) ini juga mengungkapkan, pengerjaan tugu tersebut memang belum rampung, masih dalam tahap penyelesaian hingga 100 persen.
“Soal logo itu tentu mengacu pada perda, tidak asal buat. Sampai saat ini kami masih terus melakukan perbaikan, seperti warna biru muda dan tua yang belum terpasang masih kami pikirkan cara pemasangannya, karena itu tidak mudah dan butuh cara khusus,” ungkapnya.
“Kemudian logo padi, kapas dan badi dilihat dari 2 sisi terlihat berbeda. Perlu kehati-hatian agar tidak terlihat terbalik jika dilihat dari Dua sisi,” tambahnya.
Selanjutnya, M. Darmawan menjelaskan, bundaran air mancur diatasnya terdapat Logo Kabupaten Lampung Selatan sebelumnya dilakukan uji coba masih perlu perbaikan.
“Baru-baru ini kami melakukan uji coba air mancur di bundarannya. Setelah diuji coba masih ada yang harus di perbaiki. Jadi tidak asal membuat saja,” jelasnya.
Dilain sisi, kritikan maupun masukan, pihaknya tidak menampik jika terdapat hal tersebut. Dijelaskan seperti berita diatas, dalam pembangunannya memerlukan ide-ide, perencanaan dan finishing.
“Kami berterima kasih atas masukan dan saran untuk logo Lampung Selatan. Intinya tugu ini masih dalam tahapan pembuatan dan penyelesaian hingga 100 persen,” pungkasnya. (Red/Azr)